Yes.
Itu sebabnya Tuhan Yesus berkata: (Yohanes 5:39) “Kamu menyelidiki
Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai
hidup yang kekal, dan mereka memberi kesaksian tentang Aku.” (Bahasa
Inggrisnya: Search the Scriptures, for in it you have eternal life, and
they are they which testify of Me!)
Apa yang sesungguhnya
disampaikan oleh Kitab-kitab Suci? “Selidikilah Kitab-kitab Suci” Di
dalamnya kamu akan memiliki hidup yang kekal.
Apa yang
sesungguhnya mereka sampaikan? Mereka memberi kesaksian tentang Tuhan
Yesus. Dari Kejadian hingga Maleakhi, seluruh nubuatan berpusat kepada
Dia.
Di dalam Kitab Wahyu pasal sembilan belas, seorang
malaikat dari sorga berkata, “Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat.”
Di dalam Kitab Kisah Rasul, Simon Petrus berkata “KepadaNyalah semua
nabi-nabi telah memberikan kesaksian.” Di dalam Kitab Lukas pasal yang
terakhir, Tuhan kita berkata kepada dua orang muridnya di jalan menuju
Emaus: “Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia
dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab
nabi-nabi.”
Apa yang disampaikan oleh Kitab-kitab Suci? Mereka
menyingkapkan kepada kita tentang Tuhan Yesus. Mereka berbicara tentang
Dia. Mereka menunjuk kepada Dia. Tapi banyak orang sekarang lebih
percaya kepada pendeta-pendeta dan guru-guru yang berpendidikan tinggi
bertitel sedepa, gantinya pergi langsung ke Firman Allah dan minta
bimbingan Dozen Akbar dari UYB(Universitas Yerusalem Baru), Dozen Abadi
kita yang tidak mungkin ssalah atau ngawur. Tapi ada orang yang berkata:
Itu kan dulu, pak! Sekarang ini ini zaman pengetahuan melejit sampai ke
langit, kita harus lebih bergantung pada orang-orang yang berpendidikan
tinggi. Bah! Dulu juga sudah ada orang-orang berpendidikan tinggi
seperti Gamaliel dan Nikodemus (Nikodemus itu digelar oleh Yesus sendiri
sebagai Pengajar/Pendeta Israel, lho. Lebih hebat dari gelar The Pastor
of America!), Paulus, Dr. Lukas, tapi Yesus tidak suruh murid-muridNya
pergi kepada mereka dulu.
Dia suruh kita pergi selidiki sendiri
Alkitab, Firman Allah yang murni. Masa kalau dulu sebelum pengetahuan
bertambah para murid yang tidak berpendidikan itu disuruh selidiki
Alkitab sendiri, sedangkan sekarang kita sudah zaman pengetahuan
bertambah dan Alkitabnya masih sama, serta Roh Kudusnya juga pasti belum
berubah kita harus bergantung kepada guru-guru dan pendeta-pendeta yang
bertitel setinggi langit?
Ah , mungkin anda berkata: Iya, tapi
kan, sekarang ini banyak nabi-nabi palsu dan ajaran sesat orang-orang
yang sangat cerdas dan intelijen, jadi kita harus minta nasihat dari
guru-guru dan pendeta-pendeta, hamba-hamba Tuhan yang juga berpendidikan
tinggi! Lha, bukankah itu justru merepotkan diri?
Bukankah
justru kita harus seperti orang Berea karena banyak guru palsu dan nabi
palsu serta hamba Tuhan yang buta atau hamba Mamon dan hamba Hantu di
akhir zaman ini (Yesaya 42:18-23; Wahyu 3:16-18)-, kita seharusnya lebih
bergantung kepada belajar dan selidiki secara pribadi Alkitab itu dan
janji Tuhan bahwa Roh Kudus yang dikirimkanNya itu dan belum dicabut
dari dunia ini, akan selalu sedia membawa kita kepada “semua kebenaran”?
Alkitabnya tidak pernah berubah, Pak! Yang berubah itu
interpretasi-interpretasinya yang bejibun! Jadi ngak usah repot!
Janganlah peduli dengan interpretasi yang bejibun itu. Pergilah langsung
kepada sumbernya dan guru Agung dan Wakil Yesus sendiri, Roh Kudus itu.
Emangnya Yesus bisa bohong atau ngawur? Dia kan berkata “Kalau kamu mau
melakukan kehendakKu, maka kamu akan mengetahui kalau ajaran itu
datangnya dari padaKu!” Jadi berdoalah: Tuhan aku mau melakukan
kehendakMu dan hanya kehendakMu saja, betapa pun harga yang harus
kubayar, bahkan meletakkan nyawaku sekalipun!” Kalau kita bertekad
seperti itu, pasti tidak mungkin Yesus ngibul atau gombal! GBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar