Prioritas Hidup Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Matius 6:33)
Yang adalah salah satu aspek penting dalam hidup manusia. Bergulirnya
aktivitas ekonomi yang menyertakan uang tak akan pernah habis. Bahkan,
Benjamin Franklin mengeluarkan slogan "time is money", seakan-akan
seluruh hidupnya hanya diprioritaskan dan ditujukan untuk mendapat uang.
Bukankah dewasa ini ada banyak orang yang dibutakan oleh uang?
Sebenarnya uang bukan sesuatu yang jahat. Hanya, kita perlu menjagai
sikap hati kita terhadap uang. Itulah yang hendak Tuhan Yesus
nyatakan kepada kita. Penumpukan harta yang tanpa tujuan sebenarnya
justru akan membuat manusia khawatir. Atau, membuat manusia percaya pada
diri sendiri secara berlebihan. Dan yang paling parah,
membuat hidup manusia dikuasai oleh uang. Itulah inti perkataan Tuhan
Yesus (ayat 24). Tuhan menegaskan bahwa di mana hati kita berada, di
situlah prioritas hidup kita cenderung berada. Bila hati kita ada pada
harta, maka seluruh waktu, pikiran, dan tenaga, kita konsentrasikan
untuk mengumpulkan harta pula. Tuhan Yesus tidak mengecam orang
kaya. Buktinya, Zakheus pun dipanggil menjadi murid-Nya (Lukas 19:5).
Namun Tuhan ingin agar kita memprioritaskan hubungan dengan-Nya di
tengah rutinitas mencari nafkah setiap hari. Ketika kita menjalankan
aktivitas ekonomi sehari-hari, hendaknya kita tetap memancarkan kasih
Tuhan. Dengan demikian, cara kita mencari uang pun akan dipengaruhi oleh
sikap hati. Inilah kuncinya agar kita tidak terjerumus dalam sikap
cinta uang, yang merupakan akar dari segala kejahatan di bumi ini. Mari
melihat ke dalam diri. Apa prioritas hidup kita hari ini?
UANG MENJADI BERHARGA SAAT IA MENJADI HAMBA DAN BERBAHAYA SAAT MENJADI TUAN ATAS KITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar