Sabtu, 19 Januari 2013
Prioritas Hidup
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Matius 6:33)
Yang adalah salah satu aspek penting dalam hidup manusia. Bergulirnya
aktivitas ekonomi yang menyertakan uang tak akan pernah habis. Bahkan,
Benjamin Franklin mengeluarkan slogan "time is money", seakan-akan
seluruh hidupnya hanya diprioritaskan dan ditujukan untuk mendapat uang.
Bukankah dewasa ini ada banyak orang yang dibutakan oleh uang?
Sebenarnya uang bukan sesuatu yang jahat. Hanya, kita perlu menjagai
sikap hati kita terhadap uang.
Itulah yang hendak Tuhan Yesus
nyatakan kepada kita. Penumpukan harta yang tanpa tujuan sebenarnya
justru akan membuat manusia khawatir. Atau, membuat manusia percaya pada
diri sendiri secara berlebihan. Dan yang paling parah,
membuat hidup manusia dikuasai oleh uang. Itulah inti perkataan Tuhan
Yesus (ayat 24). Tuhan menegaskan bahwa di mana hati kita berada, di
situlah prioritas hidup kita cenderung berada. Bila hati kita ada pada
harta, maka seluruh waktu, pikiran, dan tenaga, kita konsentrasikan
untuk mengumpulkan harta pula.
Tuhan Yesus tidak mengecam orang
kaya. Buktinya, Zakheus pun dipanggil menjadi murid-Nya (Lukas 19:5).
Namun Tuhan ingin agar kita memprioritaskan hubungan dengan-Nya di
tengah rutinitas mencari nafkah setiap hari. Ketika kita menjalankan
aktivitas ekonomi sehari-hari, hendaknya kita tetap memancarkan kasih
Tuhan. Dengan demikian, cara kita mencari uang pun akan dipengaruhi oleh
sikap hati. Inilah kuncinya agar kita tidak terjerumus dalam sikap
cinta uang, yang merupakan akar dari segala kejahatan di bumi ini. Mari
melihat ke dalam diri. Apa prioritas hidup kita hari ini?
UANG MENJADI BERHARGA SAAT IA MENJADI HAMBA
DAN BERBAHAYA SAAT MENJADI TUAN ATAS KITA
Yes.
Itu sebabnya Tuhan Yesus berkata: (Yohanes 5:39) “Kamu menyelidiki
Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai
hidup yang kekal, dan mereka memberi kesaksian tentang Aku.” (Bahasa
Inggrisnya: Search the Scriptures, for in it you have eternal life, and
they are they which testify of Me!)
Apa yang sesungguhnya
disampaikan oleh Kitab-kitab Suci? “Selidikilah Kitab-kitab Suci” Di
dalamnya kamu akan memiliki hidup yang kekal.
Apa yang
sesungguhnya mereka sampaikan? Mereka memberi kesaksian tentang Tuhan
Yesus. Dari Kejadian hingga Maleakhi, seluruh nubuatan berpusat kepada
Dia.
Di dalam Kitab Wahyu pasal sembilan belas, seorang
malaikat dari sorga berkata, “Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat.”
Di dalam Kitab Kisah Rasul, Simon Petrus berkata “KepadaNyalah semua
nabi-nabi telah memberikan kesaksian.” Di dalam Kitab Lukas pasal yang
terakhir, Tuhan kita berkata kepada dua orang muridnya di jalan menuju
Emaus: “Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia
dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab
nabi-nabi.”
Apa yang disampaikan oleh Kitab-kitab Suci? Mereka
menyingkapkan kepada kita tentang Tuhan Yesus. Mereka berbicara tentang
Dia. Mereka menunjuk kepada Dia.
Tapi banyak orang sekarang lebih
percaya kepada pendeta-pendeta dan guru-guru yang berpendidikan tinggi
bertitel sedepa, gantinya pergi langsung ke Firman Allah dan minta
bimbingan Dozen Akbar dari UYB(Universitas Yerusalem Baru), Dozen Abadi
kita yang tidak mungkin ssalah atau ngawur. Tapi ada orang yang berkata:
Itu kan dulu, pak! Sekarang ini ini zaman pengetahuan melejit sampai ke
langit, kita harus lebih bergantung pada orang-orang yang berpendidikan
tinggi. Bah! Dulu juga sudah ada orang-orang berpendidikan tinggi
seperti Gamaliel dan Nikodemus (Nikodemus itu digelar oleh Yesus sendiri
sebagai Pengajar/Pendeta Israel, lho. Lebih hebat dari gelar The Pastor
of America!), Paulus, Dr. Lukas, tapi Yesus tidak suruh murid-muridNya
pergi kepada mereka dulu.
Dia suruh kita pergi selidiki sendiri
Alkitab, Firman Allah yang murni. Masa kalau dulu sebelum pengetahuan
bertambah para murid yang tidak berpendidikan itu disuruh selidiki
Alkitab sendiri, sedangkan sekarang kita sudah zaman pengetahuan
bertambah dan Alkitabnya masih sama, serta Roh Kudusnya juga pasti belum
berubah kita harus bergantung kepada guru-guru dan pendeta-pendeta yang
bertitel setinggi langit?
Ah , mungkin anda berkata: Iya, tapi
kan, sekarang ini banyak nabi-nabi palsu dan ajaran sesat orang-orang
yang sangat cerdas dan intelijen, jadi kita harus minta nasihat dari
guru-guru dan pendeta-pendeta, hamba-hamba Tuhan yang juga berpendidikan
tinggi!
Lha, bukankah itu justru merepotkan diri?
Bukankah
justru kita harus seperti orang Berea karena banyak guru palsu dan nabi
palsu serta hamba Tuhan yang buta atau hamba Mamon dan hamba Hantu di
akhir zaman ini (Yesaya 42:18-23; Wahyu 3:16-18)-, kita seharusnya lebih
bergantung kepada belajar dan selidiki secara pribadi Alkitab itu dan
janji Tuhan bahwa Roh Kudus yang dikirimkanNya itu dan belum dicabut
dari dunia ini, akan selalu sedia membawa kita kepada “semua kebenaran”?
Alkitabnya tidak pernah berubah, Pak! Yang berubah itu
interpretasi-interpretasinya yang bejibun! Jadi ngak usah repot!
Janganlah peduli dengan interpretasi yang bejibun itu. Pergilah langsung
kepada sumbernya dan guru Agung dan Wakil Yesus sendiri, Roh Kudus itu.
Emangnya Yesus bisa bohong atau ngawur? Dia kan berkata “Kalau kamu mau
melakukan kehendakKu, maka kamu akan mengetahui kalau ajaran itu
datangnya dari padaKu!” Jadi berdoalah: Tuhan aku mau melakukan
kehendakMu dan hanya kehendakMu saja, betapa pun harga yang harus
kubayar, bahkan meletakkan nyawaku sekalipun!” Kalau kita bertekad
seperti itu, pasti tidak mungkin Yesus ngibul atau gombal! GBU
Mazmur 27:10
Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku.
Dalam kehidupan, banyak hal yang tidak bisa kita perkirakan. Berbagai
masalah datang mendera membuat rasa penat dan putus asa terkadang
mengintip di sudut ruang hati kita. Pernahkah Anda bertanya seperti ini,
“Tuhan, mengapa saya harus melalui semua ini seorang diri?”
Tahukah Anda, bukan hanya Anda sendiri yang merasa seperti itu. Banyak
tokoh Alkitab mengalami hal yang serupa. Ayub dalam penderitaannya, ia
seorang diri, bahkan istrinya dan sahabat-sahabatnya tidak mendukungnya.
Yusuf pun serupa, ia dijual oleh saudara-saudaranya, dilupakan selama
bertahun-tahun di penjara. Jika mau disebutkan, hampir semua tokoh
Alkitab mengalami hal serupa.
Lalu bagaimana mereka bisa
bertahan? Mereka mengingat janji yang telah Tuhan berikan dalam hidup
mereka. Hal itulah yang membuat mereka dapat bertahan. Satu hal yang
harus kita pegang bahwa janji Tuhan itu pasti terwujud. Selain itu,
Tuhan pun menyatakan bahwa Ia tidak pernah meninggalkan kita seorang
diri.
Hari ini, apapun yang sedang Anda hadapi, mari kembali
mengingat janji Tuhan. Tuhan berkata bahwa setiap perkataan-Nya tidak
akan pernah kembali dengan sia-sia, tetapi pasti akan terlaksana (Yes
55:11). hal inilah yang akan menjadi penyemangat untuk kita maju terus
apapun yang terjadi. Selain itu, dalam perjuangan kita, Tuhan tidak
pernah meninggalkan kita sendiri.
Sekalipun kita merasa sendiri, hal itu tidak mengubah fakta bahwa Ia selalu menyertai kita.
Kamis, 10 Januari 2013
Matius 7:7
Shalom
Mintalah,maka akan diberikan kpadamu,
carilah,maka kamu akan mendapat,
ketoklah,maka pintu akan dibukakan
bagimu
JIKA KITA MEMinta
hikmat,kebenaran,kasih,damai sjahtra,dll
kpada Tuhan,
maka Tuhan akan memberikannya
kepadamu
seorang ayah saja akan memberi jika
anaknya meminta
apalagi Tuhan,pasti memberi yg terbaik
bagimu
namun;
cara memintanya pun harus pakai aturan
anak meminta pada ayahnyapun pakai
aturan
jika tdk maka tdk akan diberi bukan
mintalah pada Tuhan dg kasih n imanmu
Carilah rahasia Firman Tuhan n
kebenarannya,kasih,sukacita,da mai
sejahtra,hikmat,akalbudi,kelema h
lembutan,dll,
mengapa harus mencari?
karena semuanya itu telah hilang saat
ADAM jatuh kedalam dosa
maka kita harus mencarinya kembali
JIKA smuanya itu SDH DIDAPAT,MAKA
sempurnaLAH dirimu
Ketoklah pintu hati Tuhan,
jangan pernah menyerah mengetok,
jangan pernah putus asa mengetok,
karena Tuhan pasti membukakan bagimu
pintu kebenaran
,pintu kasih,pintu sukacita,pintu damai
sjahtra,PINTU HATIMU YG TERTUTUP OLEH
DOSA(karena dosa ADAM) akan dibuka
sehingga dosanya bisa
dikeluarkan,sehangga hatimu tdk akan sakit
lagi,dll
jika Tuhan telah membuka pintunya,
maka kamu bisa masuk n Mengambil
smuanya itu(kebahagiaan,damai
sejahtra,sukacita,dll)
Gbu all
Langganan:
Postingan (Atom)