Selamat Datang Di Blog Saya Terima Kasih

Sabtu, 19 Januari 2013

“BERSERULAH KEPADA TUHAN”
Mazmur 50:15 Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku."

James Hudson Taylor memulaikan misi penginjilannya di Daerah Pedalaman Cina Daratan. Hanya beberapa minggu setelah Hudson Taylor menikah di Cina, istrinya Maria, jatuh sakit parah sekali. Hudson bertelut di samping tempat tidur istrinya, berdoa dengan teman-teman lainnya agar TUHAN memberikan suatu keajaiban. Iman adalah satu-satunya yang diandalkan. Karena pengobatan modern belum dikenal di Cina pada saat itu, dan Cina sangat jauh dari Inggris. Pertolongan satu-satunya hanyalah percaya kepada TUHAN.

Taylor kemudian menuliskan pengalamannya tentang pergumulan yang begitu dahsyat dengan TUHAN di dalam doa. Dia menuliskan; Pada saat dia disanggupkan untuk memohon dengan iman, maka hasilnya begitu mengesankan, damai, sukacita yang tidak terucapkan. TUHAN menjawab doa mereka untuk Maria. Tabib Besar menghardik musuh yaitu kematian dan memulihkan istrinya dengan kesehatan yang sempurna. Doa yang disertai percaya adalah sesuatu yang kita butuhkan dalam hidup kita sekarang ini. Kita dapat melihat jawaban doa yang ajaib dalam kehidupan orang lain, akan tetapi bagaimanakah dengan pengalaman kehidupan pribadi kita sendiri?

Marilah kita bersandar kepada FirmanNYA yang terdapat di dalam mazmur 50:15. Percayalah akan apa yang telah dijanjikanNYA daripada hanya menuntut janji. TUHAN mungkin tidak menjawab doa-doa kita tepat seperti apa yang kita inginkan TUHAN perbuat, akan tetapi TUHAN menyatakan bahwa TUHAN pasti melepaskan kita. Mohonkanlah kepada TUHAN untuk membuka ingatanmu kepada apa yang TUHAN telah lakukan dalam hidupmu dalam cara-cara yang engkau tidak pernah perhatikan.

TUHAN Memberkati…
Prioritas Hidup
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Matius 6:33)

Yang adalah salah satu aspek penting dalam hidup manusia. Bergulirnya aktivitas ekonomi yang menyertakan uang tak akan pernah habis. Bahkan, Benjamin Franklin mengeluarkan slogan "time is money", seakan-akan seluruh hidupnya hanya diprioritaskan dan ditujukan untuk mendapat uang. Bukankah dewasa ini ada banyak orang yang dibutakan oleh uang? Sebenarnya uang bukan sesuatu yang jahat. Hanya, kita perlu menjagai sikap hati kita terhadap uang.
Itulah yang hendak Tuhan Yesus nyatakan kepada kita. Penumpukan harta yang tanpa tujuan sebenarnya justru akan membuat manusia khawatir. Atau, membuat manusia percaya pada diri sendiri secara berlebihan. Dan yang paling parah, membuat hidup manusia dikuasai oleh uang. Itulah inti perkataan Tuhan Yesus (ayat 24). Tuhan menegaskan bahwa di mana hati kita berada, di situlah prioritas hidup kita cenderung berada. Bila hati kita ada pada harta, maka seluruh waktu, pikiran, dan tenaga, kita konsentrasikan untuk mengumpulkan harta pula.
Tuhan Yesus tidak mengecam orang kaya. Buktinya, Zakheus pun dipanggil menjadi murid-Nya (Lukas 19:5). Namun Tuhan ingin agar kita memprioritaskan hubungan dengan-Nya di tengah rutinitas mencari nafkah setiap hari. Ketika kita menjalankan aktivitas ekonomi sehari-hari, hendaknya kita tetap memancarkan kasih Tuhan. Dengan demikian, cara kita mencari uang pun akan dipengaruhi oleh sikap hati. Inilah kuncinya agar kita tidak terjerumus dalam sikap cinta uang, yang merupakan akar dari segala kejahatan di bumi ini. Mari melihat ke dalam diri. Apa prioritas hidup kita hari ini?

UANG MENJADI BERHARGA SAAT IA MENJADI HAMBA
DAN BERBAHAYA SAAT MENJADI TUAN ATAS KITA
Yes. Itu sebabnya Tuhan Yesus berkata: (Yohanes 5:39) “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup yang kekal, dan mereka memberi kesaksian tentang Aku.” (Bahasa Inggrisnya: Search the Scriptures, for in it you have eternal life, and they are they which testify of Me!)

Apa yang sesungguhnya disampaikan oleh Kitab-kitab Suci? “Selidikilah Kitab-kitab Suci” Di dalamnya kamu akan memiliki hidup yang kekal.

Apa yang sesungguhnya mereka sampaikan? Mereka memberi kesaksian tentang Tuhan Yesus. Dari Kejadian hingga Maleakhi, seluruh nubuatan berpusat kepada Dia.

Di dalam Kitab Wahyu pasal sembilan belas, seorang malaikat dari sorga berkata, “Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat.” Di dalam Kitab Kisah Rasul, Simon Petrus berkata “KepadaNyalah semua nabi-nabi telah memberikan kesaksian.” Di dalam Kitab Lukas pasal yang terakhir, Tuhan kita berkata kepada dua orang muridnya di jalan menuju Emaus: “Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.”

Apa yang disampaikan oleh Kitab-kitab Suci? Mereka menyingkapkan kepada kita tentang Tuhan Yesus. Mereka berbicara tentang Dia. Mereka menunjuk kepada Dia.
Tapi banyak orang sekarang lebih percaya kepada pendeta-pendeta dan guru-guru yang berpendidikan tinggi bertitel sedepa, gantinya pergi langsung ke Firman Allah dan minta bimbingan Dozen Akbar dari UYB(Universitas Yerusalem Baru), Dozen Abadi kita yang tidak mungkin ssalah atau ngawur. Tapi ada orang yang berkata: Itu kan dulu, pak! Sekarang ini ini zaman pengetahuan melejit sampai ke langit, kita harus lebih bergantung pada orang-orang yang berpendidikan tinggi. Bah! Dulu juga sudah ada orang-orang berpendidikan tinggi seperti Gamaliel dan Nikodemus (Nikodemus itu digelar oleh Yesus sendiri sebagai Pengajar/Pendeta Israel, lho. Lebih hebat dari gelar The Pastor of America!), Paulus, Dr. Lukas, tapi Yesus tidak suruh murid-muridNya pergi kepada mereka dulu.

Dia suruh kita pergi selidiki sendiri Alkitab, Firman Allah yang murni. Masa kalau dulu sebelum pengetahuan bertambah para murid yang tidak berpendidikan itu disuruh selidiki Alkitab sendiri, sedangkan sekarang kita sudah zaman pengetahuan bertambah dan Alkitabnya masih sama, serta Roh Kudusnya juga pasti belum berubah kita harus bergantung kepada guru-guru dan pendeta-pendeta yang bertitel setinggi langit?

Ah , mungkin anda berkata: Iya, tapi kan, sekarang ini banyak nabi-nabi palsu dan ajaran sesat orang-orang yang sangat cerdas dan intelijen, jadi kita harus minta nasihat dari guru-guru dan pendeta-pendeta, hamba-hamba Tuhan yang juga berpendidikan tinggi!
Lha, bukankah itu justru merepotkan diri?

Bukankah justru kita harus seperti orang Berea karena banyak guru palsu dan nabi palsu serta hamba Tuhan yang buta atau hamba Mamon dan hamba Hantu di akhir zaman ini (Yesaya 42:18-23; Wahyu 3:16-18)-, kita seharusnya lebih bergantung kepada belajar dan selidiki secara pribadi Alkitab itu dan janji Tuhan bahwa Roh Kudus yang dikirimkanNya itu dan belum dicabut dari dunia ini, akan selalu sedia membawa kita kepada “semua kebenaran”?

Alkitabnya tidak pernah berubah, Pak! Yang berubah itu interpretasi-interpretasinya yang bejibun! Jadi ngak usah repot! Janganlah peduli dengan interpretasi yang bejibun itu. Pergilah langsung kepada sumbernya dan guru Agung dan Wakil Yesus sendiri, Roh Kudus itu. Emangnya Yesus bisa bohong atau ngawur? Dia kan berkata “Kalau kamu mau melakukan kehendakKu, maka kamu akan mengetahui kalau ajaran itu datangnya dari padaKu!” Jadi berdoalah: Tuhan aku mau melakukan kehendakMu dan hanya kehendakMu saja, betapa pun harga yang harus kubayar, bahkan meletakkan nyawaku sekalipun!” Kalau kita bertekad seperti itu, pasti tidak mungkin Yesus ngibul atau gombal! GBU
Mazmur 27:10
Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku.

Dalam kehidupan, banyak hal yang tidak bisa kita perkirakan. Berbagai masalah datang mendera membuat rasa penat dan putus asa terkadang mengintip di sudut ruang hati kita. Pernahkah Anda bertanya seperti ini, “Tuhan, mengapa saya harus melalui semua ini seorang diri?”

Tahukah Anda, bukan hanya Anda sendiri yang merasa seperti itu. Banyak tokoh Alkitab mengalami hal yang serupa. Ayub dalam penderitaannya, ia seorang diri, bahkan istrinya dan sahabat-sahabatnya tidak mendukungnya. Yusuf pun serupa, ia dijual oleh saudara-saudaranya, dilupakan selama bertahun-tahun di penjara. Jika mau disebutkan, hampir semua tokoh Alkitab mengalami hal serupa.

Lalu bagaimana mereka bisa bertahan? Mereka mengingat janji yang telah Tuhan berikan dalam hidup mereka. Hal itulah yang membuat mereka dapat bertahan. Satu hal yang harus kita pegang bahwa janji Tuhan itu pasti terwujud. Selain itu, Tuhan pun menyatakan bahwa Ia tidak pernah meninggalkan kita seorang diri.

Hari ini, apapun yang sedang Anda hadapi, mari kembali mengingat janji Tuhan. Tuhan berkata bahwa setiap perkataan-Nya tidak akan pernah kembali dengan sia-sia, tetapi pasti akan terlaksana (Yes 55:11). hal inilah yang akan menjadi penyemangat untuk kita maju terus apapun yang terjadi. Selain itu, dalam perjuangan kita, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sendiri.

Sekalipun kita merasa sendiri, hal itu tidak mengubah fakta bahwa Ia selalu menyertai kita.

Kamis, 10 Januari 2013

Matius 7:7
Shalom
Mintalah,maka akan diberikan kpadamu,
carilah,maka kamu akan mendapat,
ketoklah,maka pintu akan dibukakan
bagimu
JIKA KITA MEMinta
hikmat,kebenaran,kasih,damai sjahtra,dll
kpada Tuhan,
maka Tuhan akan memberikannya
kepadamu
seorang ayah saja akan memberi jika
anaknya meminta
apalagi Tuhan,pasti memberi yg terbaik
bagimu
namun;
cara memintanya pun harus pakai aturan
anak meminta pada ayahnyapun pakai
aturan
jika tdk maka tdk akan diberi bukan
mintalah pada Tuhan dg kasih n imanmu
Carilah rahasia Firman Tuhan n
kebenarannya,kasih,sukacita,damai
sejahtra,hikmat,akalbudi,kelemah
lembutan,dll,
mengapa harus mencari?
karena semuanya itu telah hilang saat
ADAM jatuh kedalam dosa
maka kita harus mencarinya kembali
JIKA smuanya itu SDH DIDAPAT,MAKA
sempurnaLAH dirimu
Ketoklah pintu hati Tuhan,
jangan pernah menyerah mengetok,
jangan pernah putus asa mengetok,
karena Tuhan pasti membukakan bagimu
pintu kebenaran
,pintu kasih,pintu sukacita,pintu damai
sjahtra,PINTU HATIMU YG TERTUTUP OLEH
DOSA(karena dosa ADAM) akan dibuka
sehingga dosanya bisa
dikeluarkan,sehangga hatimu tdk akan sakit
lagi,dll
jika Tuhan telah membuka pintunya,
maka kamu bisa masuk n Mengambil
smuanya itu(kebahagiaan,damai
sejahtra,sukacita,dll)
Gbu all